KUMPULAN MAKALAH

GEREJA PENTAKOSTA TABERNAKEL

PASAL 1 PENDAHULUAN Pada awal perkembangan gereja, salah satu pusat PI yang utama adalah Antiokhia. Di sini pertama kali muncul jem...

16 February 2016

RINGKASAN TEOLOGI PERJANJIAN BARU

Judul buku    : Teologi Perjanjian Baru
Penulis            : Leon Morris
Penerbit          : Gandu Mas

TULISAN-TULISAN PAULUS

Paulus seorang sangat berbakat. Karya pelayanannya yang sangat luas dan efektif menjadi lebih mudah oleh karena ia akrab dengan dua dunia, yaitu dengan dunia agama Yahudi dan dunia Helenisme (mungkin kita perluh menambahkaan satu dunia lagi, yakni dunia Romawi). Lain sekali dengan cara menghadapinya tulisan-tulisan Yunani. Jelas karena paulus menguasai bahasa Yunani, maka semuaharta pustaka Yunani terbuka baginya. Namun dalam semua tulisannya hanya dua kali ia mengutip penulis Yunani (I Kor. 15:33; Titus 1:12; Lukas mengungkapkan satu kutpan lagi, yakni dalam salah satu khotbah, Kisah 17:28). Paulus mengidentifikasikan dirinya dengan Israel. Bahkan dalam tulisan-tulisannya kepada orang-orang bukan Yahudi ia menyebut Abraham “bapa leluhur Jasmani kita” dan Ishak “bapa leluhur kita” (Roma 4:1;9:10), dan ia mengacu pada “nenek moyang kita semua” (I Kor. 10:1).

Allah Sebagai Pusat Segalanya 

Paulus seorang tergila-gila pada Allah dan ia selalu berbicara tentang Dia menjadi yang pusat pemikirannya. Apa saja yang dia uraikan, dia menghubungkan dengan Allah. Ia mengajarkan bahwa Allah berdaulat atas kehidupan kita dalam semua aspeknya, sehingga tidak ada satu bagian pun dari pengalaman kita yang dapat kita anggap tidak ada hubungannya dengan Allah. Bagi Paulus ,Allah itu penting dimana-mana pada masa sekarang dan ia menantikan denga penuh harapan kedatangan zaman ituketika Allah akan menjadi “semua di dalam semua” (II Kor. 15:28).

Karya Penyelamat Oleh Allah Melalui Kristus

Hal ini tidak berati bahwa paulus memikirakan semuanya itu dari “awan-awan”. Dia bukanlah seorang teoritikus yang tidak praktis dan pada masa yang lalu ketika ia belum menjadi seorang Kristen, Paulus sudah merasa puas dengan kedudukannya (Filipi 3:4-6). Dengan perjumpaannya dengan Kristuslah yang mengubah segala-galanya. Denga perjumpaan itu dia memulai suatu cara hidup yang sama sekali baru. Masuknya Yesus ke dalam dunia ini bertujuan dalam semuanya itu (I Kor. 1:23).  Kita semua orang berdosa yang membutuhkan penebusan. Kita telah gagal berbuat yang terbaik dan yang termulia yang kita ketahui.

Penghakiman  

Dia adalah “Tuhan, Hakim yang adil” yang akan mengnugrahkan “mahkota kebenaran” pada hari penghakiman (II Tim. 4:8).  Dalam tulisan-tulisan paulus penghakiman selalu diadakan berdasarkan perbuatan-perbuatan (Roma 2:6; I Kor. 3:8), meskipun Sang rasul sangat menekankan bahwa keselamatan itu semata-mata karena kasih karunia.

Dunia Jahat Yang Sekarang Ini     

Paulus melihat sejumlah faktor lain mempersulit hidup manusia di dalam apa yang dia sebut “dunia jahat yang sekrang ini” (Gal.1:4; Maz.24:1;IKor.10:26; Roma. 8:20-22). Paulus tidak terang-terangan mengatakan, namun yang ia maksudkan pasti bahwa jatuhnya manusia ke dalam dosa membawa dampak bagi seluruh ciptaan, tentu saja terutama bagi manusia, tetapi dalam batas tertentu juga bagi segala sesuatu yang lain. Gagasan mengenai roh-roh jahat tidaklah lazim pada zaman kita, meskipun akhir-akhir ini banyak orang mengakui adanya roh-roh jahat itu. Tidak dapat di sangkal bahwa kejahatan  meresapi bayak aspek kehidupan modern. Sungguh suatu fakta yang mengherankan dan menyedihka bahwa manusia yang berperadaban tinggi menimbulkan kengerian-kengerian yang lebih hebat dari pada orang barbar. Kengerian karena bom atom, perang kimia, kelaparan masyarakat, belum lagi berbagai politik.

Hidup Dalam Roh

Bukanlah suatu pendapat yang asing bagi orang-orang zaman dulu bahwa kadang-kadang roh ilahi datang ke dunia ini dan “menguasai” orang-orang yang beribadah. Dari sebab itu orang akan mengerti jika orang-orang Kristen berbicara mengenai Roh yang ada “dalam” diri orang yang beriman (mis. Roma 8:9, 11; I Kor. 3:16). Ada dua perbedaan yang penting dalam cara orang Kristen memahami kehadirat Roh tersebut. Perbedaan pertama muncul dari kenyataan bahwa orang-orang kuno pada umumnya menganggap roh ilahi itu hanya turun ke atas segelintir orang yang tertemuka. Perbedaan kedua berkenaan dengan cara mengenal kehadirat Roh itu.
KITAB-KITAB INJIL SINOPTIS DAN KISAH PARA RASUL

Pada bagia ini kita akan melihat ketiga Injil sinoptis dan kisah para rasul, sebab kitab ini merupaka bagia dari karya Lukas yang dua jilid itu. Dengan mengadakan studi secara demikian, saya sadar akan kenyataan bahwa tanpa Injil! Sudah menjadi ajaran umum para penulis PB bahwa Allah telah mengarjakan sesuatu yang unik dalam kehidupan, kematian , dan kebangkitan Yesus,dan bahwa sesuatu yang unik itu merupaka hal yang paling penting yang pernah terjadi.

Injil Lukas Dan Kisah Para Rasu: Doktri Tentang Allah

pada umumnya orang sepakat bahwa pengarang yang sama telah menulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Ini menjadikan pengarang tersebut seorang tokoh yang amat penting dalam studi PB, sebab kedua tulisannya itu bersama-sama merupakan lebih dari seperempat bagia PB secara keseluruhan. Pengarang ini memberikan sumbangan paling besar di antara para pengarang lainnya, dari fakta tentang inspirasi ilahi pun, banyaknya tulisan orang itu saja sudah mengharuskan kita untuk memberikan perhatian yang serius kepada apa yang ditulisnya. Allah Yang Mahakuasa, kekuasaan Allah mampu memberikan keselamatan, dan itu dilakukan-Nya sekehendak hati-Nya. namun kekuasaan Allah lebih daripada itu. Keseluruhan semangat yang menjiwai Lukas sewaktu menulis karyannya mengungkapkan bahwa baginya Allah adalah Hakikat agung yang mahatinngi.
TULISAN-TULISAN YOHANES

Salah satu persoalah yang amat sulit  dala PB timbul dari tulisan-tulisan  Yohanes: Injil Yohanes, tiga suratnya dan kitab Wahyu. Menurut pendapat tradisional semua tulisan itu bersal dari satu pengarang, dan pengarang itu adalah Yohanes. Dewasa ini pandangan semacam itu sudah ditinggalkan banyak orang. Dewasa ini sedikit sekali ahli memandang karya-karya ituitu sebagai karya seorang rasul. Ada kecenderungan kuat untuk menganggap bahwa ada satu golongan “Yohanes”, yakni sekolompok orang Kristen mula-mula yang memiliki pandangan-pandangan yang sama, tetapi berbeda yang dikatakanlah dengan Paulus, atau dengan sekelompok orang Kristen lainnya pandangan mereka terangkum dalam gagasan-gagasan pada Injil sinoptis.

Injil Yohanes: Allah Sang Bapa   

Yohanes memandang Allah sebagi Bapa dan ia konsisten  pada konsep ini. Ia memakai istilah “Bapa” sebanyak 137 kali, terbanyak yang adadalam satu buku PB. Matius memakainya sebanyak 64 kali, (pada urutan kedua dala soal jumlah); markus 18 kali, sedangkan Lukas 56 kali. Jadi, Yohanes memakai istilah itu dua kali lebih sering daripada orang yang menduduki urutan kedua dalam hal seringanya memakai istilah itu. Paling sering Yohanes memakai istilah tesebut untuk Allah (122 kali). Karena pengaruh Yohaneslah maka jemaat berbicara tentang Allah sebagai “Bapa” dengan cara yang sangat khusus. Para penulis lain berbuat demikian juga, akan tetapi hal itu tidak terlalu dominan seperti pada Yohanes. Dia memakai kata “Allah” sebanyak 83 kali, jumlah yang lumayan tinggi. Akan tetapi istilah yang menjadi kekhasannya ialah “Bapa”.

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN BUKU INI
Kekurangan:
1.      Banyak kata-kata yang terulang dalam satu pragraf
 Kelebihan:
1.      Bahasanya gampang untuk mengartikannya.
2.      Buku ini sangat untuk membantu dalam pelayanan
3.      Menambah wawasan untuk mengetahui dalam teolog


       

No comments:

Post a Comment