KUMPULAN MAKALAH

GEREJA PENTAKOSTA TABERNAKEL

PASAL 1 PENDAHULUAN Pada awal perkembangan gereja, salah satu pusat PI yang utama adalah Antiokhia. Di sini pertama kali muncul jem...

16 February 2016

Sosiologi Suatu Pengantar

Judul buku      : Sosiologi Suatu Pengantar.
Penulis             : Soerjono Soekanto
Penerbit           : PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

APAKAH ILMU PENGETAHUAN (SCIENCE)
Manusia sebenarnya di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhlu yang sadar. Kesadaran manusia itu dapat disimpulkan dari kemampuan berpikir,berkendak, dan merasa. Dengan pikirannya manusia mendapatkan (ilmu) pengetahuan; dengan kehendaknya manusia mengarahkan perilakunya; dena dengan perasaannya  manusia dapat mencapai kesenangan. Sarana untuk memeliharan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan logika, sedangkan sarana-sarana untuk memelihara serta meningkatka pola perilaku dan mutu kesenian, di sebut etika dan estetika. Apabila pembicaraan dibatasi pada logika, hal itu merupakan ajaran yang menunjukkan bagaimana manusia berpikir secara tepat dengan berpedoma pad aide kebenaran.
Ilmu-Ilmu Sosial Dan Sosiologi
Ilmu-ilmu sosial dinamakan demikian karena ilmu-ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang di pelajarinya. Ilmu-ilmu sosial belum mempunyai kaidah-kaidah dan dalil-dalil tetap yang di terima oleh bagian terbesar masyarakat karena ilmu-ilmu tersebut belum lama berkembang, sedangkan yang menjadi objeknya adalah masyarakat manusia yang selau berubah-ubah.  Istilah sosial (social) pada ilmu-ilmu sosial mempunayi arti yang berbeda dengan misalnya istilah sosialisme atau istilah sosial pada Departemen sosial.

Defenisi Sosiologi Dan Sifat Hakikatnya 
Merumuskan suatu definisi (batasan makna) yang dpat mengemukakan keseluruhan pengertian, sifat, dan hakikat yang di masksud dalam beberapa kata dan kalmia yang merupakan hal yang sangat sukar. Oleh sebab itu, suatu definisi hanya dapat di pakai sebagi suatu pegangan sementara saja. Sungguhpun penyelikikan berjalan terus dan ilmu pengetahuan tumbuh ka arah pelbagai kemungkinan, masih juga perlukan suatu pengertian yang pokok dan menyeluruh. Apabila sosiologi ditelaan dari suduh sifat hakikatnya, maka akan di jumpai beberapa petunjuk yang akan dapat membantu untuk menetapkan ilmu pengetahuan macam apakah sosiologi itu. Sifat-sifat hakikatnya adlah sebagi berikut:
1.      Sosilogi merupakan suatu ilmu sosial bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian.
2.      Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normative tetapi merupakan suatu disiplin yang kategoris, artinya sosiologimembatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnyaterjadi.
3.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure science) dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan tatau terpakai(applied science).
4.      Sosiologi bertujuan untuk mengahasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.
5.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengatahuan yang khusus.
Perhatian Terhadap Masyrakat Sebelum Comte
Masa Auguste dipakai saeabagi patokan karena sebagai dinyatakan dimuka comte yang pertama kali memakai istilah atau pengetian sosiologi. Sosiolog dapat dikatakan merupakan suatu lmu pengetahuan yang relafif muda usianya karena baru mengalami perkembangan sejak masa comte tersebut.akan. Tetapi , di lain pihak, perhatian-perhatian serta pikiran-pikaran terhadap masyarakat manusia telah di mulai jauh sebelum Comte.
Teori-Teori Sosiologi Sesudah Comte
Teori-teori tersebut banyak yang dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lain, maupun data yang diperoleh dari penggunaan lmu-ilmu tersebut. Pengaruh yang mencolok akan terlihat, misalnya, dari geografi, biologi, antroplogi, ilmu hokum, dan lain sebagainya. Pengelompokan ke dalam mazbah-mazbahakan di dasarkan pada factor-faktor tersebut sehingga akan dapat di peroleh suatu gambaran yang minimal.
a.       Mazhab geografi dan lingkungan.
b.      Mazhab oraganis dan evolusioner.
c.       Mazhab formal.
d.      Mazhab psikologi.
e.       Mazhab ekonomi
f.       Mazhab hokum.
 Metode-Metode Dalam Sosologi
Pada dasarnya terdapa dua jenis cara kerja atau metode, yaitu metode kualitatif dan metode kuntitatif. Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat d ukur dengan angka-angaka atau ukuran-ukuran lan yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata di dalam masyarakat. Metode historis mengutamakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam smasa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip. Metode komparatif mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebanya.  Metode studi kasus (case study) bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata dalam kehidupan masyarakat. Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang teliti dapat diukur dengan mempergunakan skala-skala indeks, table, dan forma-forma yang semuanya mempergunakan ilmu pasti atau matematika.
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DI INDONESIA
Permulaan Sosiologi Di Indonesia
Walaupun pada hakikatnya para pujangga dan pemimpn Indonesia belum pernah mempelajari teori-teori formal sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, banyak di antara mreka yang telah memasukkan unsur-unsur sosiologi ke dalam ajaran-ajarannya. Ajaran Wulang Reh yang diciptakan oleh Sri paduka Mangkunegoro IV dari Surakarta antara lain mengajarkan tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari golongan-golongan yang berbeda, banyak mengandung aspek sosiologi, terutama dalam bidang hubungan antargolongan  (intergroup relations). Alamarhum Ki Hadjar Dewantoro, pelopor utama yang meletakkan dasar-dasar bagi pendidikan nasional di Indonesia, memberikan sumbangan yang sangat banyak pada sosiologi dengan konsep –konsepnya mengenai kepemimpinan dan kekeluargaan Indonesia yang dengan nyata di praktikkan dalam organisasi pendidikan taman siswa.
Interaksi Sosial Sebagai Faktor Utama Dalam Kehidupan Sosial
  Dengan demikian, interaksi sosial, hanya berlangsung antara pihak-pihak apabla terjadi reaksi dari kedua belah pihak. Apabila seseorang memukul kursi misalnya, tidak akan terjadi suatu interaksi sosial karena kursi tersebut tidak akan bereaksidan mempengaruhi orang yang telah memukulnya. Interaksi sosial tak akan mungkin terjadi apabla manusia mengadakan hubungan yang lansung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap system syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.
Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Suatu interaksi sosial tidak mungkin terjadinya apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu:
1.      Ada kontak sosial (social-contant)

2.      Adanya komunikasi.

No comments:

Post a Comment